Selasa, 09 November 2010

COMPRESSOR/DECOMPRESSOR

 

<!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } A:link { so-language: zxx } -->

Ketika seorang pemula edit video dihadapkan pada permasalahan baru, maka pencarian informasi tambahan perlu dilakukan dengan segera. Setidaknya itulah yang saya lakukan ketika menghadapi permasalahan awal ketika test render. Dalam test render setidaknya ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu mencoba untuk mempersingkat waktu render. Selain spesifikasi komputer editing yang mumpuni dan beberapa faktor lain, satu hal lagi yang penting dan sangat berpengaruh dalam proses render adalah codec yang digunakan untuk me-render.

 

 

codec is a device or computer program capable of encoding and/or decoding a digital data stream or signal. The word codec is a portmanteau of 'compressor-decompressor' or, more commonly, 'coder-decoder'. A codec (the program) should not be confused with a coding or compression format or standard – a format is a document (the standard), a way of storing data, while a codec is a program (an implementation) which can read or write such files. In practice "codec" is sometimes used loosely to refer to formats, however.

A codec encodes a data stream or signal for transmission, storage or encryption, or decodes it for playback or editing. Codecs are used in videoconferencingstreaming media andvideo editing applications. A video camera's analog-to-digital converter (ADC) converts its analog signals into digital signals, which are then passed through a video compressor for digital transmission or storage. A receiving device then runs the signal through a video decompressor, then a digital-to-analog converter (DAC) for analog display. The term codec is also used as a generic name for a video conferencing unit. (Diambil dari WIKIPEDIA)



Menurut definisi diatas, terlihat bahwa codec menentukan nasib dari sebuah media hasil keluaran/output edit video, dimana output itu nantinya bisa diputar/playable atau tidak di media player tertentu. Dari situ maka pemilihan codec akan sangat crucial atau penting bagi editor video. Kita bisa memperoleh codec-codec ini di pasaran dalam berbagai tipe, yang bisa kita sesuaikan dengan keperluan kita. Disini kita bisa melihat korelasi dengan permasalahan yang telah saya kemukakan di atas, dimana kalau kita ingin memperpendek durasi render kita (penting untuk proyek-proyek dengan tight schedule), maka kita harus mencari codec yang benar-benar bisa memperpendek durasi render kita. Tidak ada jaminan bahwa sebuah codec memang mampu untuk melakukan ini, karena memang sekali lagi, hal ini sangatlah dipengaruhi oleh banyak faktor (mungkin lain kali akan saya bahas lebih lanjut). Satu hal pasti, trial and error tetap berperan penting dalam hal ini. Satu contoh, ketika saya mencari sebuah codec yang bisa membantu saya me-render sebuah proyek slideshow dengan unsur 3D yang berat, saya harus mencoba beberapa codec yang saya dapatkan secara gratis di internet. Proses ini cukup memakan waktu lama, dimana akhirnya saya mendapatkan kesimulan bahwa codec yang berbasis MJPEG adalah yang paling cocok untuk saya gunakan di proyek saya itu. Semoga hal ini bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan atau acuan berkaitan dengan hal codec.

Senin, 08 November 2010

LAYANAN EDIT VIDEO

Kami sebuah studio dokumentasi video di Sidoarjo memberikan layanan edit video untuk penyedia jasa-jasa layanan shooting video yang belum bisa mengedit sendiri hasil pengambilan gambarnya. Kami bisa memberikan hasil berupa layanan edit video standard, ataupun edit video custom sesuai permintaan dengan harga spesial. Segera hubungi Ferry di 08123282638 atau 085648665025

DICARI VIDEO EDITOR FREELANCE

Kami sebuah jasa dokumentasi video di Sidoarjo, membutuhkan seorang editor video freelance yang mampu bekerja apabila dibutuhkan.pekerjaan akan diberikan per-project,dan mau mempertanggungjawabkan hasil-nya kepada klien dan kami. Nilai plus bagi yang mampu mengoperasikan photoshop, illustrator, dan after effects. Segera hubungi sdr Ferry di no 08123282638 atau 085648665025

TRANSFER VIDEO

Kami studio MERCY di Sidoarjo, memberikan layanan cepat untuk transfer video dari format mini DV/Harddisk/Memory Card ke format VCD/DVD/Web/Presentasi/Printed. Kami juga memberikan layanan edit video. Untuk informasi harga, bisa segera hubungi Varida di 03171935509 atau Ferry di 08123282638. Anda juga bisa langsung mendatangi studio kami di Jl. Dr. Wahidin No. 133 Sekardangan - Sidoarjo

TROUBLESHOOTING ARTEFAK DI GAMBAR VIDEO

p { margin-bottom: 0.21cm; }a:link { }

Beberapa saat lalu saya mendapat masalah ketika saya sedang mencoba meng-capture sebuah mini DV tape. Menurut klien yang mengambil gambar menggunakan kamera standard, hasil rekaman ketika diputar pertama kali di built-in player kamera tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan, tetapi ketika mulai di-capture via kabel firewire mulai terllihat di layar monitor bahwa ada artefak (baca: pola kotak-kotak) di tengah dan tepian gambar hasil rekaman.

 

Klien menanyakan apakah saya bisa menghilangkan kerusakan gambar ini?...saya jawab saya akan berusaha. Karena memang baru kali ini saya mendapatkan masalah seperti ini, karena untuk pengambilan gambar yang biasa saya lakukan untuk keperluan saya sendiri, saya selalu mementingkan unsur persiapan serba ketat – selalu memeriksa semuanya. Selalu melakukan tes untuk semuanya sebelum proses pengerjaan dilakukan. Tetapi kan hal ini tidak bisa saya jumpai kalau mini DV tape itu saya dapatkan dari klien. Pasti saya akan menghadapi berbagai pengalaman atau masalah yang tak terduga.

 

Saya coba untuk menggunakan berbagai macam cara, termasuk menggunakan efek yang bisa dijumpai dalam aplikasi-aplikasi edit video, sampai proses cropping, tetapi hasil yang saya dapatkan masih sangat tidak memuaskan. Saya akhirnya kembali kepada pemikiran teguh saya: bahwa salah satu faktor terpenting dari hasil edit video yang baik dan memuaskan adalah file mentah yang bagus. File mentah adalah file yang pertama kali diambil, sebelum di-capture ke dalam PC (proses capture ke dalam PC menggunakan proses kompresi, yang membantu mengatasi masalah ketersediaan space dalam harddisk kita). Kalau file mentah yang kita dapat tidak bagus, maka jelas akan memperumit proses edit dan juga sangat berpengaruh di output akhir yang kita harapkan.

 

Mulai dari situ saya memusatkan pada cara-cara yang terfokus pada file mentah dan media-nya. Saya mencoba untuk menggunakan bantuan video head-cleaner, mengotak-atik posisi pita dalam rol kaset mini DV, sampai pada keputusan akan membongkar kaset mini DV dan membersihkan secara manual pita yang ada di dalamnya, tetapi ketika saya melihat pola artefak di monitor, saya akhirnya memutuskan untuk mem-fast-forward pita rekaman, lalu me-rewind lagi pita rekaman ke depan, baru kemudian melakukan proses capture ulang lagi. Ini saya lakukan karena pola artefak gambar itu terletak di tepian gambar (edge), sehingga saya menduga bahwa itu lebih disebabkan oleh posisi pita di head kamera video digital yang dipakai merekam atau yang dipakai untuk meng-capture. Dengan mem-fast-forward dan me-rewind, maka kemungkinan untuk tertata-ulangnya lagi pita dengan benar di permukaan head video kamera akan lebih besar. Dugaan saya benar dan cara ini bisa saya katakan berhasil dengan lumayan menurut saya. Setidaknya cukup untuk keperluan capture ulang saya. Artefak banyak sekali berkurang, dan saya bisa mendapatkan file mentah untuk edit yang lebih bersih dan bermutu. Semoga pengalaman saya bisa membantu praktisi edit vieo lain di luar sana yang mengalami permsalahan seperti saya.